Infest Yogyakarta

Lokakarya Kader Desa Buruh Migran di Banyumas

Cover Image for Lokakarya Kader Desa Buruh Migran di Banyumas

Yudi Setiyadi saat memaparkan pentingnya gerakan berbagi informasi BMI kepada kader desa Cihonje dan Paningkaban.Cita-cita mewujudkan perlindungan Buruh Migran Indonesia (BMI) sejak dari hulu (desa) dimulai Infest bersama jejaring BMI di Kabupaten Banyumas dengan mempersiapkan kader-kader dari mantan dan keluarga BMI. Infest selaku koordinator Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) bersama Komunitas Seruni dan Pena Desa Banyumas tahun ini (2015) akan fokus untuk memperkuat pengetahuan kader desa BMI di Kecamatan Gumelar, Banyumas.

Lokakarya pertama digelar di Desa Cihonje, Gumelar, Banyumas (10/10/15) diikuti 15 calon kader dari tiga desa (Cihonje, Paningkaban, dan Gumelar). Yudi Setiyadi, Koordinator Pena Desa menyampaikan pada fase awal, pengetahuan tentang kelola dan berbagi informasi akan menjadi fokus lokakarya.

“Pemerintah Kecamatan dan beberapa Kades di Gumelar Banyumas sudah menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan komunitas buruh migran dalam hal mewujudkan perlindungan dan mengembangkan pemberdayaan TKI sejak dari desa. Nah, peluang ini harus manfaatkan dengan mulai mempersiapkan kader-kader TKI di masing-masing desa.” papar Yudi.

Pada sesi bagi pendapat soal kelola informasi, Teguh (36), salah satu kader BMI di Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar, Banyumas menyampaikan bahwa minat warga untuk bermigrasi ke Korea Selatan melalui program G to G Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) semakin tinggi, namun karena minim informasi maka banyak yang terjerat pembiayaan berlebih (overcharging).

Selain mengenalkan hak informasi BMI pada kader BMI di Gumelar, lokakarya juga membahas jenis kebutuhan informasi yang terbagi dalam dua tema, yakni informasi untuk pemenuhan hak dan keadilan, serta informasi untuk pemberdayaan ekonomi. Peserta lokakarya kemudian menyepakati perencanaan kelola informasi dengan mengoptimalkan tiga jenis media, buletin, radio komunitas HIBA FM, dan sosial media.

“Proses selanjutnya adalah mempertemukan kader saat ini (Desa Cihonje dan Paningkaban) dengan kader dari desa-desa lain di Kecamatan Gumelar, guna merealisasikan media informasi BMI di desa. Sembari memperkuat posisi kader-kader di tingkat desa, Infest bersama Seruni dan Pena Desa akan mendesak adanya distribusi informasi dari badan publik terkait dalam hal ini Dinsosnakertrans Banyumas.” tambah Fathulloh, fasilitator dari Infest Yogyakarta.

 


Related Articles